Penelitian dilakukan di Sub DAS Gintung. Lokasi ini berada di tiga kecamatan : Loano, Kaligesing dan Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi model determistik dalam memetakan daerah rawan longsorlahan di Sub DAS Gintung.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara observasi di lapangan untuk pengukuran, pengamatan dan pengambilan sampel tanah. Metode analisis kuantitatif dilakukan untuk pemerian secara numerik terhadap variabel-variabel masukan model. Observasi lapangan dilakukan untuk menggambarkan kondisi geomorfologis di daerah penelitian. Validasi dilakukan pada kelima peta kerawanan longsorlahan dengan membandingkan metode deterministik dan heuristik.Hasil validasi antara metode deterministik dan heuristik menunjukkan persen komparasi paling tinggi dengan nilai sama pada kondisi saturasi 75% dan 100%. Nilai masing-masing kelas menurut persen kesamaan yaitu tinggi (26.28%), sedang (46.06%) dan rendah (24.59%). Kemiringan lereng terjal dan jenis material tanah penyusun merupakan faktor utama penyebab longsorlahan di Sub DAS Gintung.
展开▼